Assalamualaikum...
Alhamdulillah ketemu lagi sama Isro' Mi'roj tahun ini.
Biar lebih khusuk mendalami makna Isro' Mi'roj, yuk kita baca ceritanya. =)
Kebetulan nemu di mbah Google. hihihi
Monggoooo...
Kisah Isro 'Mi'roj Nabi Muhammad Saw
Diterjemahkan dengan sederhana dari Kitab Al Anwaarul Bahiyyah Min Israa 'Wa Mi'raaj Khoiril Bariyyah
Karya Al Imam Al Muhaddits As Sayyid Muhammad bin Alawy Al Hasany RA.
Pada suatu malam Nabi Muhammad SAW berada di Hijir Ismail dekat Ka'bah al Musyarrofah, saat itu beliau berbaring diantara paman beliau, Sayyiduna Hamzah dan sepupu beliau, Sayyiduna Jakfar bin Abi Thalib, tiba-tiba Malaikat Jibril, Mikail dan Israfil menghampiri beliau lalu membawa beliau ke arah sumur zamzam, setibanya di sana kemudian mereka merebahkan tubuh Rasulullah untuk dibelah dada beliau oleh Jibril AS.
Dalam riwayat lain disebutkan suatu malam terbuka atap rumah Beliau saw, kemudian turun Jibril AS, lalu Jibril membelah dada beliau yang mulya sampai di bawah perut beliau, lalu Jibril berkata kepada Mikail:
"Datangkan kepadaku nampan dengan air zam-zam agar aku bersihkan hatinya dan aku lapangkan dadanya".
Dan perlu diketahui bahwa penyucian ini bukan berarti hati Nabi kotor, tidak, justru Nabi sudah diciptakan oleh Allah dengan hati yang paling suci dan mulya, hal ini tidak lain untuk menambah kebersihan diatas kebersihan, kesucian diatas kesucian, dan untuk lebih memantapkan dan menguatkan hati beliau , karena akan melakukan suatu perjalanan maha dahsyat dan penuh hikmah serta sebagai kesiapan untuk bertemu dengan Allah SWT.
Kemudian Jibril AS mengeluarkan hati beliau yang mulya lalu menyucinya tiga kali, kemudian didatangkan satu nampan emas dipenuhi hikmah dan keimanan, kemudian dituangkan ke dalam hati beliau, maka penuhlah hati itu dengan kesabaran, keyakinan, ilmu dan kepasrahan penuh kepada Allah, lalu ditutup kembali oleh Jibril AS.
Setelah itu disiapkan untuk Baginda Rasulullah binatang Buroq lengkap dengan pelana dan kendalinya, binatang ini berwarna putih, lebih besar dari himar lebih rendah dari baghal, dia letakkan telapak kakinya sejauh pandangan matanya, panjang kedua telinganya, jika seluruh dia mengangkat kedua kaki depannya, diciptakan dengan dua sayap pada sisi pahanya untuk membantu kecepatannya.
Saat hendak menaikinya, Nabi Muhammad merasa kesulitan, maka meletakkan tangannya pada wajah buroq sembari berkata: "Wahai buroq, tidakkah kamu merasa malu, demi Allah tidak ada Makhluk Allah yang menaikimu yang lebih mulya dari dia (Rasulullah)" , mendengar ini buroq merasa malu sehingga sekujur tubuhnya berkeringat, setelah tenang, naiklah Rasulullah keatas punggungnya, dan sebelum beliau banyak Anbiya 'yang naik buroq ini.
Dalam perjalanan, Jibril menemani disebelah kanan beliau, sedangkan Mikail di sebelah kiri, menurut riwayat Ibnu Sa'ad, Jibril memegang sanggurdi pelana buroq, sedang Mikail memegang tali kendali.
(Mereka terus melaju, mengarungi alam Allah SWT yang penuh keajaiban dan hikmah dengan Inayah dan RahmatNya), di tengah perjalanan mereka berhenti di suatu tempat yang dipenuhi pohon kurma, lantas Jibril berkata: "Turunlah disini dan Sholatlah" , setelah Ia sholat, Jibril berkata : "Tahukah Anda di mana Anda sholat?" , "Tidak" , jawab beliau, Jibril berkata: "Anda telah sholat di Thoybah (Nama lain dari Madinah) dan kesana anda akan berhijrah".
Kemudian buroq berangkat kembali melanjutkan perjalanan, secepat kilat dia melangkahkan kakinya sejauh pandangan matanya, tiba-tiba Jibril berseru: "berhentilah dan turunlah anda serta Sholatlah di tempat ini!" , setelah sholat dan kembali ke atas buroq, Jibril memberitahukan bahwa beliau sholat di Madyan , di sisi pohon dimana dahulu Musa bernaung dibawahnya dan beristirahat saat dikejar-kejar tentara Firaun.
Kemudian Jibril memberitahukan kepada beliau dengan berkata: Dalam perjalanan selanjutnya Nabi Muhammad turun di Thur Sina ', sebuah lembah di Syam, tempat dimana Musa berbicara dengan Allah SWT, beliau pun sholat di tempat itu. "Anda telah sholat di Bait Lahm (Betlehem, Baitul Maqdis), tempat lahir Nabi Isa bin Maryam ".
Setelah melanjutkan perjalanan, tiba-tiba beliau melihat Ifrit dari bangsa Jin yang mengejar beliau dengan semburan api, setiap Nabi menoleh ia melihat Ifrit itu. "Tidakkah aku ajarkan kepada Anda beberapa kalimat, jika Anda baca maka akan memadamkan apinya dan terbalik ke wajahnya lalu dia binasa? "
Kemudian Jibril AS memberitahukan doa tersebut kepada Rasulullah. "Wahai Jibril, siapakah mereka itu?", Jibril menjawab: "mereka adalah para Mujahid fi sabilillah, orang yang mati syahid di jalan Allah, kebaikan mereka dilipatgandakan sampai 700 kali".
Kemudian beberapa saat kemudian beliau mencium bau wangi semerbak, beliau bertanya: "Wahai Jibril bau wangi apakah ini?", "Ini adalah wanginya Masyithoh, wanita yang menyisir anak Firaun, dan anak-anaknya", jawab Jibril AS.
Masyitoh adalah tukang sisir anak perempuan Firaun, ketika dia melakukan pekerjaannya tiba-tiba sisirnya terjatuh, spontan dia mengatakan: "Bismillah, celakalah Firaun" , mendengar ini anak Firaun bertanya: "Apakah kamu memiliki Tuhan selain ayahku?", Masyithoh menjawab: "Ya ". Kemudian dia mengancam akan memberitahukan hal ini kepada Firaun. "Apakah kamu memiliki Tuhan selain aku?", Masyithoh menjawab: "Ya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah".
Mengetahui keteguhan iman Masyithoh, kemudian Firaun mengutus seseorang untuk menarik kembali dia dan suaminya yang tetap beriman kepada Allah agar murtad, jika tidak maka mereka berdua dan kedua anaknya akan disiksa, tapi keimanan masih menetap di hati Masyithoh dan suaminya, justru dia berkata: "Jika kamu membinasakan kami, silahkan, dan kami harap jika kami terbunuh kuburkan kami dalam satu tempat ".
Maka Firaun memerintahkan agar disediakan kuali raksasa dari tembaga yang diisi minyak dan air kemudian dipanasi, setelah benar-benar mendidih, dia memerintahkan agar mereka semua dilemparkan ke dalamnya, satu persatu mereka syahid, sekarang tinggal Masyithoh dan anaknya yang masih menyusu dalam dekapannya, kemudian anak itu berkata: "Wahai ibuku, lompatlah, jangan takut, sungguh engkau berada pada jalan yang benar", kemudian dilemparlah dia dan anaknya.
Kemudian di tengah perjalanan, beliau juga bertemu dengan sekelompok kaum yang menghantamkan batu besar ke kepala mereka sendiri sampai hancur, setiap kali hancur, kepala yang remuk itu kembali lagi seperti semula dan begitu seterusnya.
Kemudian beliau juga bertemu sekelompok kaum, di hadapan mereka ada daging yang baik yang sudah masak, sementara di sisi lain ada daging yang mentah lagi busuk, tapi ternyata mereka lebih memilih untk menyantap daging yang mentah lagi busuk, ketika Rasulullah menanyakan perihal ini, Jibril menjawab : "Mereka adalah manusia yang sudah memiliki istri yang halal untuknya, tapi dia justru berzina (berselingkuh) dengan wanita yang jelek (hina), dan begitupula mereka adalah para wanita yang memiliki suami yang halal baginya tapi justru dia mengajak laki-laki lain untuk berzina dengannya ".
Ketika beliau melanjutkan perjalanan, tiba-tiba seseorang memanggil beliau dari arah kanan: "Wahai Muhammad, aku meminta kepadamu agar kamu melihat aku", Begitu pula beliau mendapat seruan serupa dari sebelah kirinya, yang tidak lain adalah panggilan Nashrani, namun Nabi tidak menjawabnya. tapi Rasulullah tidak memperdulikannya.
Kemudian tiba-tiba muncul di hadapan beliau seorang wanita dengan segala perhiasan di tangannya dan seluruh tubuhnya, dia berkata: "Wahai Muhammad lihatlah kepadaku", tapi Rasulullah tidak menoleh kepadanya, Jibril berkata: "Wahai Nabi itu adalah dunia, seandainya Anda menjawab panggilannya maka umatmu akan lebih memilih dunia dari akhirat ".
Demikianlah perjalanan ditempuh oleh beliau SAW dengan ditemani Jibril dan Mikail, begitu banyak keajaiban dan hikmah yang beliau temui dalam perjalanan itu sampai akhirnya ia berhenti di Baitul Maqdis (Masjid al Aqsho).
Kemudian dikumandangkan adzan dan iqamah, lantas mereka berdiri bershof-shof menunggu siapakah yang akan mengimami mereka, kemudian Jibril AS memegang tangan Rasulullah SAW lalu menyuruh beliau untuk maju, kemudian mereka semua sholat dua rakaat dengan Rasulullah sebagai imam.Kemudian beliau masuk ke dalam masjid bersama Jibril AS, masing-masing sholat dua rakaat.
Setelah itu Rasulullah SAW merasa haus, lalu Jibril membawa dua wadah berisi khamar dan susu, Rasulullah memilih wadah berisi susu lantas meminumnya, Jibril berkata: "Sungguh anda telah memilih kefitrahan yaitu al Islam, jika Anda memilih khamar niscaya umat anda akan menyimpang dan sedikit yang mengikuti syariat Anda ".
Cukup kiranya hal ini sebagai kemulyaan ibadah sholat. Setelah melakukan Isra 'dari Makkah al Mukarromah sampai ke Masjid al Aqsha, Baitul Maqdis, kemudian beliau disertai malaikat Jibril AS siap untuk melakukan Mi'raj yakni naik menembus berlapisnya langit ciptaan Allah yang Maha Perkasa sampai akhirnya beliau SAW berjumpa dengan Allah dan berbicara dengan Nya , yang intinya adalah beliau dan umat ini mendapat perintah sholat lima waktu.
Ketika beliau dan Jibril sampai di depan pintu langit dunia (langit pertama), ternyata disana berdiri malaikat yang bernama Ismail, malaikat ini tidak pernah naik ke langit atasnya dan tidak pernah pula turun ke bumi kecuali disaat meninggalnya Rasulullah SAW, dia memimpin 70 ribu tentara dari malaikat, yang masing-masing malaikat ini membawahi 70 ribu malaikat pula.
Jibril meminta izin agar pintu langit pertama dibuka, maka malaikat yang menjaga bertanya:
"Siapakah ini?"
Jibril menjawab: "Aku Jibril."
Malaikat itu bertanya lagi: "Siapakah yang bersamamu?"
Jibril menjawab: "Muhammad."
Malaikat bertanya lagi: "Apakah beliau telah diutus (diperintah)?"
Jibril menjawab: "Benar".
Setelah mengetahui kedatangan Rasulullah malaikat yang bermukim disana menyambut dan memuji beliau dengan berkata:
"Selamat datang, semoga keselamatan menyertai Anda wahai saudara dan pemimpin, andalah sebaik-baik saudara dan pemimpin serta paling utamanya makhluk yang datang".
Maka dibukalah pintu langit dunia ini ".
Setelah memasukinya beliau bertemu Nabi Adam dengan bentuk dan postur sebagaimana pertama kali Allah menciptakan.
"Selamat datang wahai anakku yang sholeh dan nabi yang sholeh".
Di kedua sisi Adam ada dua kelompok, jika melihat ke arah kanannya, ia tersenyum dan berseri-seri, tapi jika memandang kelompok di sebelah kirinya, ia menangis dan bersedih.
Kemudian Rasulullah melanjutkan perjalanannya di langit pertama ini, tiba-tiba pandangannya tertuju pada kelompok manusia yang dihidangkan daging panggang dan lezat di hadapannya, tapi mereka lebih memilih untuk menyantap bangkai disekitarnya.
Kemudian beliau berjalan sejenak, dan tampak di depan beliau suatu kaum dengan perut membesar seperti rumah yang penuh dengan ular-ular, dan isi perut mereka ini dapat dilihat dari luar, sehingga mereka sendiri tidak mampu membawa perutnya yang besar itu.
"Makanlah daging ini sebagaimana kamu memakan daging saudaramu di dunia, yakni menggunjing atau berghibah".
Di langit ini beliau bertemu Nabi Isa bin Maryam dan Nabi Yahya bin Zakariya, keduanya mirip baju dan gaya rambutnya. Kemudian beliau naik ke langit kedua, seperti sebelumnya malaikat penjaga bertanya seperti pertanyaan di langit pertama.
Nabi saw menyifati Nabi Isa bahwa dia berpostur sedang, putih kemerahan warna kulitnya, rambutnya lalu terurai seakan-akan baru keluar dari hammam, karena kebersihan tubuhnya.
Nabi bersalam kepada keduanya, dan dijawab salam beliau disertai sambutan: "Selamat datang wahai saudaraku yang sholeh dan nabi yang sholeh".
Kemudian tiba saatnya ia melanjutkan ke langit ketiga, setelah disambut baik oleh para malaikat, ia bertemu dengan Nabi Yusuf bin Ya'kub.
Nabi berkomentar: "Sungguh dia telah diberikan separuh ketampanan". Dalam riwayat lain, beliau bersabda: "Dialah paling indahnya manusia yang diciptakan Allah, dia telah mengungguli ketampanan manusia lain ibarat cahaya bulan purnama mengalahkan cahaya seluruh bintang".
Ketika tiba di langit keempat, beliau berjumpa Nabi Idris AS.
Di langit kelima, beliau berjumpa Nabi Harun bin 'Imran AS, separuh janggutnya hitam dan seperuhnya lagi putih (karena uban), lebat dan panjang.
Setelah sampai di langit keenam, beliau berjumpa beberapa nabi dengan umat mereka masing-masing, ada seorang nabi dengan umat tidak lebih dari 10 orang, ada lagi dengan umat pada itu, bahkan ada lagi seorang nabi yang tidak ada pengikutnya.
Kemudian beliau melewati sekelompok umat yang sangat banyak menutupi ufuk, ternyata mereka adalah Musa dan kaumnya. "Itulah umatmu, dan selain mereka ada 70 ribu orang yang masuk surga tanpa hisab".
Setelah itu Musa berkata: Pada tahapan langit keenam inilah beliau bertemu dengan Nabi Musa AS, seorang nabi dengan postur tubuh tinggi, putih kemerahan kulit beliau. "Manusia mengaku bahwa aku adalah paling mulyanya manusia di sisi Allah, padahal dia (Rasulullah) lebih mulya di sisi Allah dari aku ".
Beliau menjawab: Setelah Rasulullah melewati Musa, ia menangis. "Aku menangis karena seorang pemuda yang diutus jauh setelah aku, tapi umatnya lebih banyak masuk surga dari umatku".
Kemudian Rasulullah saw memasuki langit ketujuh, di sana beliau berjumpa Nabi Ibrahim AS sedang duduk di atas kursi dari emas di sisi pintu surga sambil menyandarkan punggungnya pada Baitul Makmur, di sekitarnya berkumpul umatnya.
Setelah Rasulullah bersalam dan dijawab dengan salam dan doa serta sambutan yang baik, Ibrahim berpesan: "Perintahkanlah umatmu untuk banyak menanam tanaman surga, sungguh tanah surga sangat baik dan sangat luas". Rasulullah bertanya: "Apakah tanaman surga itu?", Ibrahim menjawab: "(Dzikir) Laa haula wa laa quwwata illa billahil 'aliyyil' adziim ".
Dalam riwayat lain beliau berkata: "Sampaikan salamku kepada umatmu, beritakanlah kepada mereka bahwa surga sungguh sangat indah tanahnya, tawar airnya dan tanaman surgawi adalah Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar ".
Kemudian Rasulullah diangkat sampai ke Sidratul Muntaha , LENGKAP dengan hiasan permata zamrud dan sebagainya sehingga tidak seorang pun mampu melukiskan keindahannya. sebuah pohon besar sehingga seorang penunggang kuda yang cepat tidak akan mampu untuk mengelilingi bayangan di bawahnya sekalipun memakan waktu 70 tahun.
Kemudian beliau saw diangkat sampai akhirnya berada di depan sumur Al Kautsar, telaga khusus milik beliau saw.
Begitu pula ditampakkan kepada beliau neraka yang dijaga oleh malaikat Malik, malaikat yang tidak pernah tersenyum sedikitpun dan tampak murka di wajahnya.
Dalam satu riwayat, setelah beliau melihat surga dan neraka, maka untuk kedua kalinya beliau diangkat ke Sidratul Muntaha, lalu beliau diliputi oleh awan dengan beraneka warna, pada saat inilah Jibril mundur dan membiarkan Rasulullah berjalan seorang diri, karena Jibril tahu hanya beliaulah yang mampu untuk melakukan hal ini, bertemu dengan Allah SWT.
Setelah berada di tempat yang ditentukan oleh Allah, tempat yang tidak seorang makhlukpun diizinkan berdiri disana, tempat yang tidak seorangpun makhluk mampu mencapainya, ia melihatNya dengan mata beliau yang mulya.
Allah berfirman: "Wahai Muhammad." Labbaik wahai Rabbku ", sabda beliau.
" Mintalah sesuka hatimu ", firman Nya.
Nabi bersabda: "Ya Allah, Engkau telah menjadikan Ibrahim sebagai Khalil (teman dekat), Engkau mengajak bicara Musa, Engkau berikan Dawud kerajaan dan kekuasaan yang besar, Engkau berikan Sulaiman kerajaan agung lalu ditundukkan kepadanya jin, manusia dan setan dan angin, Engkau ajarkan Isa at Taurat dan Injil dan Engkau jadikan dia dapat mengobati orang yang buta dan belang serta menghidupkan orang mati ".
Kemudian Allah berfirman: "Sungguh Aku telah menjadikanmu sebagai kekasihku".
Dalam Shohih Imam Muslim diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik, bahwa rasulullah bersabda: ... kemudian Allah mewajibkan kepadaku (dan umat) 50 sholat sehari semalam, lalu aku turun ke Musa (di langit ke enam), lalu dia bertanya: "Apa yang telah Allah wajibkan kepada umat Anda? "
Aku menjawab: "50 sholat",
Musa berkata: "kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan karena umatmu tidak akan mampu untuk melakukannya",
Maka aku kembali kepada Allah agar diringankan untuk umatku, lalu diringankan 5 sholat (jadi 45 sholat), lalu aku turun kembali ke Musa, tapi Musa berkata: "Sungguh umatmu tidak akan mampu melakukannya, maka mintalah sekali lagi keringanan pada Allah".
Maka aku kembali lagi ke Allah, dan demikianlah terus aku kembali ke Musa dan kepada Allah sampai akhirnya Allah berfirman: "Wahai Muhammad, itu adalah kewajiban 5 sholat sehari semalam, setiap satu sholat seperti dilipatgandakan menjadi 10, maka jadilah 50 sholat".
Maka aku beritahukan hal ini kepada Musa, namun tetap dia berkata: "Kembalilah kepada Rabbmu agar minta keringanan",
Maka aku katakan kepadanya: "Aku telah berkali-kali kembali ke sampai aku malu kepada".
Setelah beliau menerima perintah ini, maka beliau turun sampai akhirnya menaiki buraq kembali ke kota Makkah al Mukarromah, sedang saat itu masih belum tiba fajar.
Pagi harinya beliau memberitahukan mukjizat yang agung ini kepada umatnya, maka sebagian besar diantara mereka mendustakan bahkan mengatakan nabi telah gila dan tukang sihir, saat itu pertama umat yang mengizinkan dan mempercayai beliau adalah Sayyiduna Abu Bakar, maka pantaslah beliau bergelar As Shiddiq , bahkan tidak sedikit diantara mereka yang tadinya beriman, kembali murtad keluar dari syariat.
Sungguh keimanan itu intinya adalah mengijinkan dan percaya serta pasrah terhadap semua yang dibawa dan diberitakan Nabi Muhammad SAW, sebab beliau tidak mungkin berbohong apalagi berkhianat dalam Risalah dan Dakwah beliau. Al Amiin (dipercaya), Ash Shoodiq (selalu jujur) dan Al Mashduuq (yang diizinkan segala ucapannya).
Inilah ringkasan dari perjalanan Isra dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW yang kami nukil dengan ringkas dari kitab Al Anwaarul Bahiyyah dan Dzikrayaat wa Munaasabaat , keduanya karya Al Imam Al Muhaddits As Sayyid Muhammad bin Alawy al Maliky al Hasany RA, Mahaguru dari Al Ustadz al habib Sholeh bin Ahmad al Aydrus.
copas by: http://majlisdzikrullahpekojan.org/kisah-nabawi/mukjizat-nabi-saw/kisah-isro-miroj-nabi-muhammad-saw.html
Subhanallah ...
Dan dirikanlah Sholat, karena inilah amalan yang pertama kali dihisab Allah SWT.
Subhanallah ...
Ya Allah, masukkan aku dalam surgamu dan izinkanlah aku bertemu denganMu ya Allah dan kekasihmu Nabi Muhammad SAW. Maha besar Engkau, raja dari segala raja. =)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar