Liburan masih hampir dua minggu lagi.
Karena lagi menghindari gak ada kerjaan, jadi iseng - iseng deh baca blog temen - temen.
Gara - gara ikutan baca blog yang dimaksud Rizka, aku jadi ikutan sebel.
Jadi inget note facebooknya temen yang judulnya
Ganyang Malaysia
Bangsa ini tidak terima dengan tindakan demonstrasi anti-Indonesia yang menginjak-injak lambang negara Indonesia, Garuda.Untuk balas dendam, Presiden Soekarno melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama Ganyang Malaysia.Soekarno memproklamirkan gerakan Ganyang Malaysia melalui pidato pada 27 Juli 1963.
Berikut isinya:
"Kalau kita lapar itu biasa
Kalau kita malu itu juga biasa
Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang ajar!
Kerahkan pasukan ke Kalimantan hajar cecunguk Malayan itu!
Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu
Doakan aku, aku kan berangkat ke medan juang sebagai patriot Bangsa,
sebagai martir
Bangsa dan sebagai peluru Bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya.
Serukan serukan keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki Gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat.
Yoo...ayoo... kita... Ganjang...
Ganjang... Malaysia
Ganjang... Malaysia
Bulatkan tekad
Semangat kita badja
Peluru kita banjak
Njawa kita banjak
Bila perlu satoe-satoe!"
Bisa terbakar semangat patriotisme bangsa Indonesia mendengar pidato Soekarno itu.
Kedaulatan Indonesia dianggap harga mati bagi Proklamator Republik Indonesia itu.
Lihat kan, ndak hanya saat ini saja Malaysia berlaku menyebalkan.
Kita ini kan negara tetangga, tapi kenapa ndak bisa akur satu dengan lainnya?
Lihat disini untuk daftar milik kita yang dijarah.
Lihat disini untuk daftar milik kita yang dijarah.
Fyuh, lupakan. Daripada ribut terus, mendingan kita buktikan saja kalau Indonesia memang mantab.
Oya, kapan hari blogwalking. Ndak sengaja nemu postingan bagus.
Nih isinya:
Kata orang Singapore tentang Indonesia dari Milist Tetangga
Suatu pagi di Bandar Lampung, kami menjemput seseorang di bandara.
Orang itu sudah tua, kisaran 60 tahun. Sebut saja si bapak.
Si bapak adalah pengusaha asal singapura, dengan logat bicara gaya melayu, english, (atau singlish) beliau menceritakan pengalaman2 hidupnya kepada kami yang masih muda. Mulai dari pengalaman bisnis, spiritual, keluarga, bahkan percintaan hehehe..
"Your country is so rich!"
Ah biasa banget kan denger kata2 begitu. Tapi tunggu dulu..
"Indonesia doesn't need the world, but the world needs Indonesia."
"Everything can be found here in Indonesia, u don't need the world."
"Mudah saja, Indonesia paru2 dunia. Tebang saja hutan di Kalimantan, dunia pasti kiamat.
Dunia yang butuh Indonesia !"
"Singapore is nothing, we cant be rich without Indonesia ."
"500.000 orang Indonesia berlibur ke Singapura setiap bulan.
Bisa terbayang uang yang masuk ke kami,
apartemen2 dan condo terbaru kami yang membeli pun orang2 indonesia,
ga peduli harga yang selangit, laku keras.
Lihatlah rumah sakit kami, orang Indonesia semua yang berobat."
"Kalian tahu bagaimana kalapnya pemerintah kami ketika asap hutan Indonesia masuk?
Ya, benar2 panik. sangat terasa, we are nothing."
"Kalian ga tau kan klo Agustus kemarin dunia krisis beras.
Termasuk di Singapura dan Malaysia, kalian di Indonesia dengan mudah dapat beras"
"Lihatlah negara kalian, air bersih dimana2..
Lihatlah negara kami, air bersih pun kami beli dari malaysia.
Saya pernah ke Kalimantan, bahkan pasir pun mengandung permata.
Terlihat glitter kalo ada matahari bersinar.
Petani disana menjual Rp3000/kg ke sebuah pabrik China.
Dan si pabrik menjualnya kembali seharga Rp 30.000/kg.
Saya melihatnya sendiri"
"Kalian sadar tidak klo negara2 lain selalu takut meng-embargo Indonesia?!
Ya, karena negara kalian memiliki segalanya.
Mereka takut kalau kalian menjadi mandiri,
makanya tidak di embargo.
Harusnya KALIANLAH YANG MENG-EMBARGO DIRI KALIAN SENDIRI.
Belilah dari petani2 kita sendiri, belilah tekstil garmen dari pabrik2 sendiri.
Tak perlu kalian impor klo bisa produksi sendiri."
"Jika kalian bisa mandiri, bisa MENG-EMBARGO DIRI SENDIRI,
Indonesia will rules the world."
So, let's we love our products guys.