Tuhan, betapa seharusnya ku tersadar dengan semua kelimpahanmu.
Tuhan, betapa seharusnya ku berjuang untukku dan mereka.
Tuhan, betapa tak seharusnya ku mencoreng dengan kebodohan tiada tara.
Dan betapa perihnya hati saat tersadarkan oleh semua luka.
Sesaat tersadarkan oleh semua hal yang terpampang di depan mata.
Ini mengenai waktu.
Dan ini mengenai aku.
Aku yang tak mendengar apa kata mereka.
Aku yang begitu sibuk memelihara ego dan kesombongan hati.
Aku yang melupakan betapa menyedihkannya arti gagal.
Aku yang tak pernah jera berdiam.
Masih elokkah orang memandang?
Terlalu kaku.
Terlalu layu.
Dan begitu rapuh.
Aku membutakan diri dengan eloknya mimpi.
Namun hanya terbuai tanpa warna.
Tanpa laku.
Tanpa langkah.
Begitu banyak macam mimpi mengembang.
Begitu banyak.
Tak terkira oleh taraan jemari.
Tapi tetap kan menjadi mimpi tiada akhir.
Mimpi tiada wujud.
Memelihara lampau sebagai hiasan.
Bukan sebagai dorongan maut.
Apa arti kata semangat selama ini?
Jikalau masih tetap terpuruk.
Malah terbuang.
Kapan berakhir kekesalan?
Kapan berakhir murka tak terampunkan?
Kapan berakhir siksaan batin?
Aku mau kau lahir.
Menjadi pendar.
SEMANGAT ekakk^^
BalasHapusciee, akhir2 ini jd rajin nulis blog yah..
:))
iya ciii, makasih ya.
BalasHapuskbetulan aja lagi seneng ngeblog.
terinspirasi blog orang2. keren2. hehe