Mau Dibawa Kemana

Tahun ini adalah tahun pertama dimana aku memasangkan diri sebagai member of remas (remaja masjid cuy). Yah, setelah bertahun - tahun tak terdengar gaungnya, akhirnya para sesepuh senior memutuskan untuk mengaktivkan pemuda - pemudi didaerah kami. Yah, mungkin memang terdengar sungguh ironis menyedihkan.

"Haree genee, remas baru dibentuk"

 Yah, tapi memang begitulah kenyataannya. Percayalah, bahwa keadaan disini tidak semudah yang kau bayangkan. Kami sebagai pemuda - pemudi penghuni kawasan menengah, yah bisa dibilang berfikiran sempit. Dan tidak begitu peduli dengan apa itu kemasyarakatan. Dan itu membuatku merasakan ke nelangsa miris an.

Tidak seperti halnya kawasan - kawasan lain yang para pemuda - pemudinya bisa begitu akrab antara satu dan yang lainnya. Bahkan bisa dibilang, yang bukan daerah kekuasaannya pun mereka paham alur jalannya, manusia - manusianya, bahkan sifat - sifatnya. Uuuh, iri deh, jealous deh, pengen deh kek gitu. 

Yah, mungkin aku telat banget merasakan kemirisan disekitarku. Tapi toh tiada guna hanya berkeluh - kesah saja. Dan akhirnya kuputuskan untuk membangun semuanya dari awal. Termasuk mencoba untuk menyulutkan semangat bangkit sampai berkobar - kobar bak kompor mbledug (Ups, melihat realita saat ini dimana - mana terjadi meledaknya tabung gas. Huh, sedih deh).

Dan yang jadi problema adalah saya sendiri belum tahu caranya membuat pondasi awal organisasi ini. Huh, belum lagi aura organisasi ini yang terbentuk dengan kesan yang sedikit memaksa (karena terbentuknya mefet sekali dengan ramadhan), dan satu lagi target yang membuatku mumet. 

Oh, oke - oke. Sabar. Yang aku butuhkan saat ini adalah ide - ide segar yang siap gawe.

Hmm, tapi apa yaaaa? Let's think !!!